Viral! Perkara Jadwal Jaga, Dokter Koas Dipukuli Hingga Babak Belur
Jakarta, KABAR KALA – Beredar di media sosial, video seorang dokter koas universitas Sriwijaya dipukuli hingga babak belur di sebuah kafe di Palembang pada (11/12).
Dalam video yang ramai beredar, terlihat seorang pemuda berbaju merah melakukan tindakan kekerasan dengan cara memukuli korban, hingga terdapat beberapa orang yang mencoba untuk memisahkan dan melerai. Korban terlihat tidak memberikan perlawanan terhadap pelaku. Video tersebut kemudian ramai menjadi perbincangan publik.
Korban bernama Muhammad Lutfi yang merupakan dokter sekaligus ketua koas datang ke kafe di Palembang karena dipanggil oleh ibu dari seorang rekan dokter sesama koas bernama Lady yang datang bersama dengan supirnya berinisial DT (37).
Diketahui bahwa Lutfi sebagai ketua membuat jadwal berjaga di RSUD Siti Fatimah, Palembang. Namun, salah satu rekan koas lainnya, Lady meminta agar jadwalnya dirubah, karena diduga dirinya ingin liburan ke Eropa pada akhir tahun. Lutfi sudah mengubah kembali jawal berjaga pada akhir tahun. Namun tampaknya, Lady masih juga tidak terima dan akhirnya memberi tahu ibunya. Kemudian, ibu dari Lady meminta agar Lutfi menemui dirinya di suatu kafe.
Dalam informasi yang beredar, pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas jadwal berjaga koas. Di tengan perbincangan, situasi berubah ketika ibu LN meminta untuk merubah jadwal piket anaknya di malam tahun baru. Lutfi dianggap tidak menyanggupi permintaan tersebut, yang membuat supir DT menjadi kesal dan melakukan tindakan kekerasan.
Melalui pengakuan pihak keluarga, korban tidak melawan dikarenakan menggunakan artibut kampus. Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami lebam pada bagian wajah dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara.
Adapun kuasa hukum dari pelaku, Titis Rachmawati mengungkapkan permohonan maaf kepada keluarga korban. Ditegaskan juga bahwa pelaku siap untuk bertanggung jawab untuk seluruh biaya pengobatan, ia juga menyampaikan rasa kekecewaan akan kekerasan dalam dunia pendidikan, meskipun kekerasan tersebut terjadi karena emosi sesaat (kompas.com).
Keluarga dari pelaku berharap bahwa kejadian ini dapat diselesaikan secara damai demi kebaikan seluruh pihak
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow