Ruhama-Shinta Tuding Ben-Pilar Langgar Pilkada Tangsel

Kabar Kala, JAKARTA- Sidang perdana sengketa Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resmi digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (8/1/2025). 

Pasangan Ruhamaben dan Shinta Wahyuni Chairuddin mengajukan gugatan atas dugaan pengerahan Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.

Dalam sidang Perkara Nomor 223/PHPU.WAKO-XXIII/2025, tim kuasa hukum pemohon, Busyraa, menegaskan pelanggaran yang dilakukan pasangan Ben-Pilar bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

“Benyamin Davnie menggunakan pengaruhnya sebagai Wali Kota untuk memobilisasi dan memanfaatkan perkumpulan Relawan Banten Bersatu (RBB). Hal ini untuk mempengaruhi pilihan pemilih dari unsur ASN,” ungkap Busyraa di Ruang Sidang Panel 2 MK, Jakarta.

Ia mencontohkan salah satu kegiatan yang dilakukan pada 22 September 2024 di lokasi pemancingan, yang disebut melibatkan ASN.

Busyraa juga mengungkapkan dugaan pelanggaran lainnya melalui program "Tangsel Terang" Tahun Anggaran 2024. Foto pasangan Benyamin-Pilar dipasang di setiap tiang penerangan jalan umum.

“Hal ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran terhadap Pasal 71 UU Pilkada, Yang Mulia,” ujarnya di hadapan Panel 2 yang dipimpin oleh Wakil Ketua MK Saldi Isra, didampingi Hakim Konstitusi Ridwan Mansyur dan Asrul Sani.

Lebih lanjut, ia menyebut pelaksanaan program tersebut dilakukan sebelum penetapan pasangan calon.

“Dilakukan enam bulan sebelum penetapan calon. Yang bersangkutan sudah mendaftar dan sudah ada pemberitaan yang seolah-olah menjadi citra diri pasangan calon nomor urut 1, Yang Mulia,” tambahnya.

Dalam petitumnya, Ruhama-Shinta meminta Mahkamah membatalkan Keputusan KPU Kota Tangsel Nomor 765 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel.

“Membatalkan keputusan KPU Kota Tangerang Selatan Nomor: 765 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024, tanggal 6 Desember 2024,” tandas Busyraa.