“Intermittent Fasting: Puasa Gaya Modern untuk Tubuh Sehat”
source :Harvard Health |
Ciputat Timur, Pikiran Publik – Intermittent fasting (IF) belakangan ini jadi salah satu
metode diet yang populer, bukan cuma untuk menurunkan berat badan, tapi juga
untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Metode ini sebenarnya bukan hal
baru, karena di beberapa budaya, puasa sudah jadi bagian dari tradisi. Tapi,
apa sih sebenarnya intermittent fasting, dan kenapa banyak orang mulai tertarik
mencobanya?
Apa Itu Intermittent Fasting?
Secara sederhana, intermittent fasting adalah pola makan
yang membagi waktu antara periode makan dan puasa. Jadi, bukannya fokus pada
apa yang kamu makan, intermittent fasting lebih menekankan pada kapan kamu makan.
Metode ini punya beberapa variasi, tapi prinsipnya sama:
kamu membatasi waktu makan dalam sehari atau dalam seminggu, dan membiarkan
tubuhmu “puasa” di luar waktu itu. Selama periode puasa, kamu hanya minum air,
teh, atau kopi tanpa gula—intinya tanpa kalori.
Jenis-Jenis Intermittent Fasting
Ada beberapa cara untuk melakukan intermittent fasting,
tergantung dari preferensi dan gaya hidup kamu:
1. Metode 16/8
Ini mungkin yang
paling populer. Kamu berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam. Misalnya,
kamu makan dari jam 12 siang sampai 8 malam, dan puasa dari jam 8 malam sampai
12 siang keesokan harinya. Banyak yang suka metode ini karena lebih fleksibel
dan mudah dijalani.
2. Eat-Stop-Eat
Dalam metode ini,
kamu memilih dua hari dalam seminggu di mana kamu puasa selama 24 jam penuh.
Jadi misalnya, kamu makan malam pada hari Senin, lalu baru makan lagi pada hari
Selasa malam. Metode ini lebih intens, tapi bisa efektif buat beberapa orang.
3. Metode 5:2
Dalam metode ini,
kamu makan normal selama 5 hari dalam seminggu, lalu membatasi asupan kalori
sekitar 500-600 kalori selama dua hari sisanya. Ini cara yang lebih ringan
untuk mulai puasa tanpa harus benar-benar melewatkan makan.
4. Puasa Alternatif
(Alternate-Day Fasting)
Dalam metode ini,
kamu puasa setiap hari bergantian. Misalnya, Senin kamu puasa (hanya minum air
atau konsumsi kalori sangat rendah), lalu Selasa kamu makan normal, dan
seterusnya. Metode ini bisa cukup menantang, tapi beberapa orang merasa cocok
dengan cara ini.
Manfaat Intermittent Fasting
Intermittent fasting menawarkan berbagai manfaat kesehatan,
yang membuatnya semakin populer di kalangan mereka yang peduli gaya hidup
sehat. Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan:
1. Menurunkan Berat
Badan
Karena intermittent
fasting membantu mengurangi asupan kalori, metode ini dapat membantu kamu
menurunkan berat badan. Saat kamu puasa, tubuh menggunakan simpanan lemak
sebagai sumber energi, yang membantu membakar lemak.
2. Meningkatkan
Kesehatan Metabolik
Beberapa studi
menunjukkan bahwa intermittent fasting bisa memperbaiki berbagai penanda
kesehatan metabolik, seperti menurunkan kadar insulin dan gula darah,
meningkatkan sensitivitas insulin, serta menurunkan kadar kolesterol.
3. Memperbaiki
Fungsi Otak
Puasa juga bisa
memicu produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), sebuah protein yang
mendukung pertumbuhan neuron dan meningkatkan kesehatan otak. Intermittent
fasting juga bisa melindungi otak dari gangguan neurodegeneratif, seperti
Alzheimer.
4. Memperpanjang
Usia
Beberapa studi pada
hewan menunjukkan bahwa intermittent fasting bisa memperpanjang usia dan
memperlambat penuaan. Meski hasil ini belum sepenuhnya terbukti pada manusia,
banyak orang merasa lebih energik dan fit setelah menerapkan IF.
5. Detoksifikasi dan
Autophagy
Saat tubuh dalam
keadaan puasa, proses autophagy (pembersihan sel-sel rusak) diaktifkan. Ini
membantu membersihkan sel-sel tubuh dari komponen yang rusak atau tidak lagi
berfungsi, sehingga tubuh lebih sehat secara keseluruhan.
Tips Memulai Intermittent Fasting
Jika kamu tertarik mencoba intermittent fasting, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar prosesnya lebih mudah dan efektif.
– Mulai Secara
Perlahan
Kamu gak perlu
langsung puasa 24 jam. Cobalah metode 16/8 dulu, dan biarkan tubuh beradaptasi
secara bertahap.
– Tetap Konsumsi
Makanan Sehat
Meski kamu berpuasa,
pastikan saat kamu makan tetap memilih makanan bergizi. Fokus pada sayuran,
protein, lemak sehat, dan hindari makanan olahan yang tinggi gula atau lemak
jenuh.
– Tetap Terhidrasi
Selama puasa,
pastikan kamu minum cukup air. Kamu juga bisa minum teh atau kopi tanpa gula,
yang bisa membantu menekan rasa lapar.
– Dengarkan Tubuhmu
Jika kamu merasa
lelah atau pusing saat puasa, mungkin itu tanda bahwa tubuh kamu belum siap.
Jangan ragu untuk berhenti dan mencoba lagi nanti.
Apakah Intermittent Fasting Aman?
Untuk kebanyakan orang yang sehat, intermittent fasting
relatif aman dan bisa jadi cara yang efektif untuk menjaga berat badan serta
kesehatan. Namun, bagi orang yang punya kondisi medis tertentu (seperti
diabetes, gangguan makan, atau sedang hamil), sebaiknya konsultasi dulu dengan
dokter sebelum mencoba metode ini.
Kesimpulan
Intermittent fasting adalah metode diet yang fleksibel dan
efektif untuk menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan. Dengan membagi waktu makan dan puasa, tubuh kamu diberi kesempatan
untuk membakar lemak, membersihkan sel-sel rusak, dan memperbaiki fungsi
metabolik. Namun, seperti halnya semua metode diet, yang terpenting adalah
konsistensi dan mendengarkan kebutuhan tubuhmu.
Buat kamu yang pengen coba cara baru dalam menjaga
kesehatan, intermittent fasting bisa jadi pilihan menarik!
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow