Fenomena Konten Kreator Cilik: Antara Eksploitasi dan Kreativitas
Jakarta – PIKIRAN PUBLIK, Video yang dibagikan secara luas minggu lalu tentang seorang balita yang menangis tersedu-sedu setelah orang tuanya memaksanya membuat materi TikTok kembali menimbulkan kontroversi.
Laporan dugaan eksploitasi anak di sektor konten digital meningkat, menurut Komisioner KPAI. Namun, ada pula orang tua yang berpendapat bahwa pembuatan konten dapat menumbuhkan kreativitas dan membantu membentuk masa depan anak-anak mereka.
menerima setidaknya 300 laporan terkait eksploitasi anak di media sosial, meningkat 40% dari tahun sebelumnya. Mayoritas kasus melibatkan anak usia 5-12 tahun yang dipaksa membuat konten secara rutin, dengan rata-rata 3-4 video per hari.
Berdasarkan pantauan KPAI, konten yang dihasilkan bisa mendatangkan penghasilan Rp 10-50 juta per bulan, tergantung jumlah pengikut.
Di tingkat global, UNICEF mencatat fenomena serupa terjadi di berbagai negara, dengan China dan Korea Selatan bahkan telah memberlakukan pembatasan jam siaran untuk konten kreator di bawah umur.
Pandangan para ahli mulai menyoroti konsekuensi negatif dari pembuatan terlalu banyak konten. Maya Sari, M.Psi., psikolog anak yang menangani 30 kasus produser konten anak pada tahun 2023, memberikan penjelasan mengenai temuan spesifiknya.
“Banyak anak di tempat praktik saya menunjukkan gejala seperti sulit tidur, mudah tersinggung, dan menolak pergi ke sekolah.” Karena terbiasa melakukan sequence berulang-ulang saat memproduksi konten, bahkan seorang anak berusia 8 tahun sempat mengalami serangan panik saat dipaksa tampil di depan kelas,” jelasnya.
Berdasarkan penelitian terbaru terhadap 100 pembuat konten anak yang dilakukan oleh the Di Klinik Perkembangan Anak RSCM, 65% dari mereka mengerjakan prosesnya lebih dari empat jam per hari, sehingga mengganggu studi dan waktu henti mereka.
Di era internet, pembuat konten anak muda adalah fenomena yang tidak bisa dibendung. Batasan-batasan harus diterapkan, termasuk prioritas jadwal sekolah, batas konten harian selama dua jam, dan pengawasan rutin KPAI melalui hotline 0811-999-121. Keinginan akan uang dan ketenaran di dunia maya jangan sampai mengorbankan masa kecil mereka.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow